PEMERINTAH KUMPULKAN KEPALA DAERAH BAHAS CUACA EKSTREM
12 Oktober 2010 00:00:00Jakarta
(ANTARA News) - Pemerintah pusat akan mengumpulkan bupati dan walikota dari seluruh Indonesia untuk
membahas antisipasi dampak iklim dan cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di Indonesia hingga
Februari 2011.
"Pemerintah pusat akan segera mengumpulkan seluruh bupati dan walikota dari
seluruh Indonesia," kata Mentri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono usai memimpin
Rapat Koordinasi tentang Antisipasi Terhadap Iklim dan Cuaca Ekstrem di Kantor Kemenko Kesra,
Jakarta, Senin.
Agung menjelaskan, tujuan mengumpulkan seluruh kepala daerah adalah
menyamakan persepsi dalam mengatasi dampak cuaca ekstrem yang belakangan ini dirasakan masyarakat
luas.
"Melalui pemerintah kabupaten/kota
diharapkan sosialisasi terhadap iklim dan cuaca ekstrim bisa sampai ke lapisan terkecil masyarakat
sekaligus menemukan langkah antisipasi yang efektif," katanya.
Menko menambahkan, dari
pertemuan ini akan disusun berbagai kebijakan dan himbauan mengenai dampak langsung iklim dan cuaca
terhadap masyarakat..
"Contohnya bagi petani yang gagal panen akibat perubahan pola curah
hujan dan cuaca ekstrim bisa dicarikan solusinya atau bagi nelayan yang biasa mencari ikan di
laut agar mewaspadai gelombang tinggi," katanya.
Menko juga menjelaskan, pemerintah
akan mendata dampak perubahan iklim pada masyarakat dan langkah antisipasinya dengan mengumpulkan
bupati/walikota, kementrian dan lembaga teknis terkait.
"Selain soal rawan pangan dan
gelombang tinggi, dampak cuaca ekstrim ini juga mengakibatkan rawan banjir, longsor dan lain
sebagainya sehingga perlu segera dilakukan langkah antisipasi," katanya.
Berdasarkan hasil
kajian intergovernmental panel on climate, aktivitas manusia sebagai penyebab meningkatnya suhu
global yang memicu perubahan iklim, ditandai dengan perubahan pola curah hujan, cuaca lebih ekstrim,
naiknya paras air laut, bencana kekeringan, badai, banjir, gelombang panas, dan kebakaran hutan
secara luas.
Dia juga melanjutkan, perubahan iklim dan cuaca ekstrem selain memunculkan
berbagai wabah penyakit dan gangguan kesehatan lainnya juga akan berdampak pada petani yakni
perubahan pola tanam dan gagal panen serta nelayan yang tidak berani melaut akibat gelombang
tinggi.
"Hal tersebut jika tidak segera diantisipasi akan menimbulkan kerawanan sosial,"
katanya.