WWF BENTUK TIM ANALISIS PEDULI HUTAN PAPUA
08 November 2010 00:00:00Direktur
Program World Wildlife Fund (WWF) Sahul Papua Benja Mambai mengatakan,
bahwa dalam waktu dekat akan membentuk tim bersama dengan berbagai
pihak untuk menganalisa kawasan hutan bernilai konservasi tinggi di
beberapa tempat di Papua.
"Saat
ini kami sedang menyiapkan tim bersama dan akan bekerja pada awal atau
minggu kedua Oktober untuk mengkaji hal ini," katanya di Sentani, Papua,
Sabtu.
Menurutnya, tim tersebut akan melibatkan berbagai pihak seperti dari kalangan universitas, Pemerintah serta para pakar dan ahli.
"Ini
tim bersama dari berbagai pihak yang berkompeten, dan saat ini sedang
menunggu Surat Keputusan (SK) dari Pemerintah Provinsi Papua dan Papua
Barat," katanya tanpa merincikan berapa banyak jumlah anggota dalam tim
tersebut.
Tapi sebelumnya, lanjut Mambai, akan ada pertemuan
dengan para pakar dan ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk menyiapkan
segala sesuatu terkait keperluan dan kebutuhan di lapangan nanti.
"Sebelumnya
kami akan ada pertemuan dengan para pakar dan ahli untuk menyamakan
persepsi dan menyiapkan berbagai referensi," katanya.
Lebih jauh,
Mambai menjelaskan bahwa WWF berkomitmen untuk selalu membuka diri dan
membagi ilmu ataupun referensi dengan pihak manapun. Terutama dari Perguruan Tinggi (PT) dan bekerjasama dengan aparat pemerintahan dalam
melakukan berbagai penelitian atau analisis di lapangan, sehingga
berbagai proses pengembangan kapasitas dan pentransformasian ilmu dapat
langsung terjadi.
"Kami mempunyai komitmen untuk selalu
bekerjasama dengan pihak manapun yang peduli tentang hutan, sehingga
bukan saja staf dari kami (WWF, red) yang tahu dan mengerti tetapi juga
bisa dimengeri dan diaplikasikan oleh staf dari pemerintahan dan
berbagai PT dalam melakukan berbagai penelitian atau analisis
dilapangan," katanya.
Keempat kabupaten yang akan dilakukan
penelitian atau kajian secara detail terdapat di Provinsi Papua dan
Papua Barat yaitu Kabupaten Jayapura, Kabupaten Asmat,kabupaten Mapi dan
Kabupaten Tambrauw.
Pembentukan tim analisis bersama ini untuk
menindaklanjuti hasil dari lokakarya yang dilaksanakan oleh WWF Sahul
Papua bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Konservasi Provinsi Papua
yang berlangsung selama dua hari dan berakhir pada Jumat kemarin (1/10)
dengan judul sistem klasifikasi tipe vegetasi dan hasil penelian awal
kawasan bernilai konservasi tinggi di Pulau Papua.
Lokakarya
tersebut melibatkan 26 orang dari berbagi perwakilan pemerintah Provinsi
Papua dan Papua Barat, Pemerintah Kabupaten/Kota, UPT Departemen
Kehutanan, perwakilan perguruan tinggi dan perwakilan LSM dengan
narasumber dari akademisi, pakar biologi dan LSM. (ANTARA NEWS)