Pelatihan: KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Provinsi Papua
01 Juli 2011 00:00:00KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Provinsi Papua
Pelatihan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Provinsi Papua ini terselenggaraatas kerjasama Badan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup(BAPESDALH) Provinsi Papua dan WWF Indonesia Region Sahul Papua.
Pelatihan KLHS berlangsung selama tiga hari, 15 – 17 Maret 2011 di SwissbellHotel Jayapura.
Adapun peserta pelatihan KLHS berjumlah 43 orang peserta, yang berasal dariInstansi BAPESDALH, Bappeda, Badan Infrastruktur dan Dinas PU Provinsi Papua. Pesertadari Kabupaten/Kota berasal dari Instansi BLH dan Bappeda. Selain itu juga,pelatihan juga melibatkan kalangan akademisi dari beberapa perguruan tinggi diTanah Papua diantaranya Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universias NegeriPapua Manokwari Provinsi Papua Barat, Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)Universias Cenderawasih Jayapura dan Jurusan Teknik Lingkugan Universitas Sains& Teknologi Jayapura, Provinsi Papua.
Narasumber yang menyampaikan materi pada pelatihan ini berasal dari KementrianLingkungan Hidup Indonesia,Kementrian Dalam Negeri Indonesia, Intitut PertanianBogor dan Universitas Indonesia Jakarta, dengan fasilitator dari WWF IndonesiaJakarta.
Dalam sambutanDirektur WWF Indonesia Rregion Sahul Papua, Drs. Benja V. Mambai, M.Si padaPembukaan acara Pelatihan KLHS menegaskan komitmen manajemen WWF Indonesiauntuk ikut membantu pemerintah pusat dan daerah dalam rangka pengelolaanlingkungan hidup dengan melakukan program-program dan kegiatan strategis, salahsatunya seperti bersama Pemda Provinsi Papua melalui BAPESDALH provinsi Papuamenyelenggarakan pelatihan KLHS di tahun 2011. kegiatan ini sangat penting danbermanfaat bagi perencana pembangunan berkelanjutan di Papua. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ataulebih dikenal sebagai StrategicEnvironmental Assessment, adalah rangkaian analisis, menyeluruh, danpartisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telahmenjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,rencana dan/atau program.
Lebihlanjut Direktur WWF Indonesia Rregion Sahul Papua menjelaskan, tujuanpelaksanaan pelatiahan ini diharapakan meningkatnya pemahaman terhadap kerangkaKLHS, meningkatkan skill untuk melaksanakan kajian KLHS terhadap dokumenkebijakan planning dan program, serta menyiapkan tim kerja yang memiliki skilluntuk melaksanakan kajian KLHS terhadap dokumen RTRW sebagai kasus kajian KLHS. Selain itu juga, diharapkan pelatihanini dapat memberikan output diantaranya jumlah staf yang terlatih terhadap KLHSmeningkat dan terbentuknya tim kerja KLHS provinsi Papua untuk menindak lanjutihasil pelatihan.
Hal senadajuga diungkapkan dan ditegaskan oleh Kepala Badan Pengelolaan Sumberdaya Alamdan Lingkungan Hidup (BAPESDALH) Provinsi Papua, Ir. Noak Kapisa, M.Sc dalamsambutan dan arahan sekaligus atas nama Gubernur Provinsi Papua membuka acarapelatihan KLHS Provinsi Papua tahun 2011, menyampaikan apresiasi danpenghargaan yang tinggi kepada manajemen WWF Indonesia selaku mitra pemerintahyang terus berupaya dengan komitmen yang tinggi untuk bersama-sama pemerintahdaerah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup di Tanah Papua khususnya diProvinsi Papua.
KepalaBAPESDALH Provinsi Papua juga menyampaikan pesan Gubernur Provinsi Papua,dimana tata ruang provinsi papua yang telah ada, akan menjadi acuan dalammelaksanakan pembangunan di Provinsi Papua. Tentunya beberapa instrumenpengelolaan lingkungan hidup di Indonesia seperti analisis mengenai dampaklingkungan (AMDAL) dan KLHS, tentunya harus menjadi perangkat yang harusdipegang dalam rangka pemanfaatan sumberdaya alam dan pengelolaan lingkuganhidup dengan mengacu pada UU Nomor 32Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup di Indonesia. Olehsebab itu sesuai amanat UU Nomor 32 Tahun 2009, pemerintah pusat dan pemerintahdaerah wajib membuat KLHS untukmemastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar danterintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atauprogram.
Akhir darisambutan dan arahan kepala BAPESDALH provinsi Papua, Ir. Noak Kapisa, M.Sc jugamemberi apresiasi dan penghargaan kepeada peserta pelatihan yang boleh hadir,serta mengharapkan pelatihan KLHS ini sebagai informasi penting yang perludipahami oleh semua peserta sehingga nantinya konsep KLHS ini dapat bermanfaatbagi peserta dan dapat diterapkan dalam jaringan kerja pengelolaan lingkunganhidup di daerah kabupaten/kota di Provinsi Papua kedepan, serta akan dibentukkelompok kerja KLHS (POKJA) di tingkat provinsi dan akan membantu penyusunanKLHS di tingkat kabupaten/kota. Akhirnya dengan memanjatkan syukur kepada Tuhanatas Kasih dan RahmatNya, pelatiahan KLHS yang berlangsung selama 3 (tiga) harisecara resmi ditutup, ditandai dengan pemukulan tifa oleh Ir. Noak Kapisa,M.Sc., kepala BAPESDALH provinsi Papua.
Penulis:
John H. Mampioper
BAPESDALH ProvinsiPapua
Staf pada Papua Low CarbonDevelopment Task Force