Seminar Pengelolaan Ekoregion di Tanah Papua
14 Desember 2012 00:50:38           Permasalahan utama Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup  di Papua dan Papua Barat adalah analisis tentang potensi, pemanfaatan dan pengembangannya yang belum optimal sehingga belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan lajunya pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan mengakibatkan tekanan terhadap daya dukung dan daya tamping lingkungan, terutama daya dukung lahan yang sangat tinggi.
         Mengingat Papua yang begitu luas sehingga dalam menyelesaikan masalah tersebutdiatas, dibutuhkan penguatan kelembagaan dan pentingnya strategi, serta kemudahan dalam koordinasi untuk menyatukan rencana dan program dalam pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di Papua dan Papua Barat. Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia memandanga perlu membentuk ekoregion baru yaitu Pusat Pengelolaan Ekoregion Papua yang berkedudukan di Kabupaten Biak Numfor.
 
 
A.     Tujuan
1.     Menyebarluaskan informasi tentang hasil-hasil Ekoregion di Tanah papua
2.     Menginformasikan kepada public tentang pembukaan kantor pusat pengelolaan ekoregion papua yang berkedudukan di kabupaten Biak Numfor
3.     Memudahkan pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi perencanaan maupun pelaksanaan program kementerian lingkungan hidup dalam pengelolaan Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup di Ekoregion Papua.
 
 
Papua, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki tipe ekosistem terlengkap. Mulai dari tipe ekosiste, hutan pantai, hutan payau air asin, hutan payau air tawar, hutan dataran rendah, savana, hutan air tawar, hutan pegunungan rendah, hutan pegunungan tinggi, sub-alpin dan alpin bahkan pegunungan tinggi yang diselimuti salju (Petocs, R, 1987). Ini  menjadikan Papua memiliki keunikan keanekaragaman hayati yang sangat beragam .
Salah Satu ekosistem yang penting tetapi terkadang terlupakan adalah Wetland  atau lahan basa.  &ldquoWetland &ldquo atau lahan basa merupakan daerah yang mencakup berbagai jenis habitat dengan komunitas dan ekosistem yang umumnya sangat dipengaruhi oleh keberadaan perairan di daerah tersebut dan sekitarnya. Berdasarkan letaknya lahan basa dapat dibedakan menjadi lahan basa pesisir dan lahan basa daratan.
Wetland sering diplesetkan pengucapannya menjadi &ldquowasteland&rdquo yang berarti lahan yang tak berguna.  Namun demikian wetland sebenanrnya memiliki arti yang sangat penting dan dapat diumpamakan sebagai &ldquobarang dan jasa&rdquo dan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu sebagai jasa, sebagai barang dan sebagi atribut. Luas Wetland di Papua, 6.997.812 ha yang terdiri dari Papua 5.576.741 ha dan Papua Barat 1.421.071 ha. Penyebaran ekosistem Wetland terluas berada di bagian selatan Papua (Merauke dan Mappi), wilayah sekitar Mamberamo, wilayah teluk Bintuni dan sebagai wilayah pegunungan tengah.
Tantangan terbesar terhadap keberadaan ekosistem Wetland adalah pembukaan lahan untuk kepentingan perkebunan, pembangunan jalan maupun pemukiman.  Ancaman terbesar terhadap ekosistem Wetland di Papua, terutama di wilayah selatan Papua khususnya di Kabupaten Merauke berkaitan dengan rencana pengembangan Merauke Integreted Food and Estate (MIFEE).   
Kegiatan Seminar dilaksanakan pad tanggal 10 Desember dengan menghadirkan pembicara yang kompeten dibidang masing masing antara lain  :
Sesi Pertama   tMengenai Pengelolaan Ekosistem Darat
Sesi Kedua Mengenai Ekosistem Air dan Pesisir
Sesi Ke  Menganai Kehati di Tanah Papua